Keputusan PDI

Koalisi partai politik untuk Pemilihan Presiden 2024 diprediksi segera definitif setelah PDI-P memutuskan mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden. Koalisi yang kini terbentuk bisa berubah.

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memakaikan kopiah pada Ganjar Pranowo setelah Megawati mengumumkan keputusannya agar PDI-P mengusung Ganjar di Pilpres 2024, di Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).

JAKARTA, KOMPAS — Konfigurasi koalisi partai politik untuk menghadapi Pemilihan Presiden 2024 diprediksi berubah setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P mengumumkan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden. Sinyalemen perubahan konfigurasi ini menguat setelah sejumlah partai politik menyatakan akan rapat untuk menyikapi dinamika politik terbaru tersebut.

Pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi menuturkan, keputusan PDI-P mengusung Ganjar sebagai keputusan politik yang hingga saat ini paling definitif dalam konstelasi Pemilihan Presiden 2024. Pasalnya, untuk mengusung Ganjar, PDI-P tak perlu berkoalisi dengan partai lain karena telah memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden.

”Ketika satu capres sudah definitif, efeknya akan menular. Kalau parpol (partai politik) tak segera memutuskan, malah tidak punya teman, bahkan bisa ketinggalan kereta. Jadi, koalisi parpol akan segera definitif, tidak akan menunggu Oktober 2023 (waktu pendaftaran capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum),” ujar Hasan, Minggu (23/4/2023).

Konfigurasi koalisi parpol yang kini telah terbentuk, lanjut Hasan, memungkinkan berubah. Ini karena aspek Ganjar yang dari hasil survei sejumlah lembaga memiliki elektabilitas tinggi sehingga bisa menjadi magnet bagi parpol lain. Perubahan juga mungkin terjadi saat penentuan bakal calon wakil presiden (cawapres).

Baca juga: Serba Mendadak di Batutulis Saat Pengumuman Ganjar sebagai Capres PDI-P

Rapat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang dihadiri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo saat mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres PDI-P di Pilpres 2024, di Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).

Sebelum Ganjar diputuskan menjadi bakal capres oleh PDI-P, sudah terbentuk tiga koalisi parpol, yakni Koalisi Indonesia Bersatu (Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan); Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa); dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera).

Kontemplasi Megawati

Keputusan PDI-P mengusung Ganjar diumumkan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dari Batutulis, Bogor, Jumat (21/4/2023). Presiden Joko Widodo turut hadir. Begitu pula Ganjar. Megawati menyampaikan, keputusan pencalonan Ganjar diambil setelah melalui proses kontemplasi yang panjang. Keputusan juga diambil setelah mencermati harapan publik dan berdialog dengan para tokoh bangsa dan sejumlah kader PDI-P.

Presiden Jokowi berpesan agar pemimpin yang baru melanjutkan visi bangsa dan program unggulan yang telah dicanangkan. Ganjar berkomitmen untuk melanjutkan visi dan program itu. Segenap pemikiran Bung Karno juga dijanjikan untuk diwujudkannya.

Baca juga:

> Usung Ganjar Jadi Capres, Megawati Perintahkan Kader Menangi Pemilu

> Presiden Jokowi: Ganjar Dekat dengan Rakyat dan Sangat Ideologis

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto meyakini parpol lain tertarik untuk bekerja sama dengan PDI-P mengusung Ganjar di Pilpres 2024. Ini setidaknya ia lihat dari respons parpol lain setelah PDI-P memutuskan Ganjar. Sejauh ini, PDI-P setidaknya sudah berkomunikasi intens dengan PAN dan Partai Bulan Bintang.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto (tengah) di Sekolah Partai PDI-P, Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Selanjutnya, PDI-P akan membuka komunikasi dengan parpol lain. Pada Senin (24/4/2023), Hasto berjanji menyampaikan rencana pertemuan Megawati dengan ketua umum parpol lain. Pertemuan ini bagian dari tahapan penjaringan sosok bakal cawapres bagi Ganjar.

Di Surakarta, Jateng, Sabtu, Jokowi menyebut tujuh nama yang cocok sebagai cawapres Ganjar. Mereka adalah Prabowo Subianto, Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Muhaimin Iskandar, dan Ridwan Kamil. Penyebutan nama-nama ini, menurut Hasto, telah dikomunikasikan dengan Megawati. ”Pak Jokowi memulai dengan tujuh nama. Nanti mengerucut jadi lima, lalu jadi tiga. Kan, kira-kira begitu tahapannya,” ujarnya.

Baca juga:

> Menguatnya Daya Tarik Prabowo Subianto

> Manuver Sandiaga Uno Menjelang Pindah Partai

Konsolidasi

Pasca-keputusan PDI-P mengusung Ganjar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyampaikan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) segera bertemu. Khusus PAN, terbuka kemungkinan bekerja sama dengan kekuatan politik mana pun, termasuk dengan PDI-P.

Adapun PPP berencana menggelar rapat gabungan pengurus DPP PPP saat acara Griya Terbuka Lebaran 2023 di kediaman Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Mardiono di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rapat itu akan membicarakan dinamika politik terkini sekaligus rencana Rapat Pimpinan Nasional PPP yang di dalamnya akan membahas soal Pilpres 2024.

Sementara itu, Partai Gerindra, menurut Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, tetap mengusung Prabowo sebagai bakal capres di Pilpres 2024. Namun, ia tak menutup kemungkinan Prabowo bertemu Megawati pasca-keputusan PDI-P mengusung Ganjar.

Prabowo bersilaturahmi Lebaran ke Presiden Jokowi pada Sabtu. Dalam kesempatan itu, Prabowo menyampaikan masih mencermati dinamika yang terjadi dalam proses menuju pencalonan. ”Kita lihat dinamikanya. Yang penting semuanya berorientasi pada kepentingan nasional dan kepentingan rakyat,” ucapnya.

Adapun Koalisi Perubahan berkomitmen tetap mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres. Ketua PKS Mardani Ali Sera meyakini pengumuman capres PDI-P bakal memperjelas peta politik ke depan. Keputusan PDI-P sekaligus menjadi bahan pertimbangan koalisi dalam mencari figur cawapres Anies. Hingga kini ada sejumlah nama yang dipertimbangkan, seperti Ahmad Heryawan, Agus Harimurti Yudhoyono, Khofifah Indar Parawansa, dan Mahfud MD. (BOW/PDS/NAD/INA/NCA/Z11)